Rabu, 04 Januari 2012

Investasi apa yang paling aman, namun tetap menguntungkan di tahun Naga Emas ini?

0a0f41d380dd52a2a6a0d8d1e5ea1ec6

 

 

VIVAnews - Ekonom Danareksa Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan pilihan investasi masyarakat pada tahun 2012, yang dianggap masyarakat China sebagai tahun Naga Emas, dapat diarahkan pada instrumen investasi jangka panjang.


“Saya pikir kalau pemerintah mengeluarkan ORI itu akan lebih baik, karena bunganya lebih bagus, dan jika ingin terjun di pasar saham pilihkan waktu jangka panjang karena itu akan lebih menguntungkan,” ujar Purbaya ketika dihubungi VIVAnews, di Jakarta, Selasa 2 Januari 2012


Menurut Purbaya, sejumlah saham berorientasi pasar domestik akan jauh lebih aman dibandingkan saham-saham lainnya. Alasannya, permintaan dari masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan masih akan tinggi.


“Kalau tertarik saham baiknya memilih saham domestic market, seperti perbankan yang berorientasi domestik dan perusahaan yang bergerak di consumer good, karena ke depan permintaan masih akan bagus,” katanya


Sementara untuk instrumen investasi berupa emas, Purbaya menilai fluktuasi harga logam mulia ini masih akan terus terjadi mengingat kondisi krisis global yang belum stabil. Namun dia mengingatkan, harga emas dalam jangka waktu 1 hingga 2 tahun ke depan kemungkinan akan kembali normal.


“Saya pikir emas masih akan terkoreksi, apa lagi kemarin harganya sempat turun tajam, tapi kalau memang ingin investasi emas lebih baik jangka panjang, karena dalam kurun waktu 1 hingga 2 tahun harga emas akan cenderung stabil,” ungkapnya


Untuk bisnis properti, Purbaya menuturkan investor harus pintar memilih lokasi dan waktu jangka waktu yang lama. Investasi dalam bentuk properti diramalkan akan menguntungkan seiring tingkat suku bunga pinjaman yang semakin rendah.

Di sisi lain, masyarakat yang hendak membeli properti diperkirakan akan tetap menguat. “Saya kira investasi jangka panjang akan lebih bagus," katanya. (umi)

• VIVAnews

 

Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/276884-investasi-pilihan-di-tahun-naga-emas

Selasa, 03 Januari 2012

Penghentian gadai emas simpang siur

Casting%20Bars1(1)

 

JAKARTA. Bank BNI Syariah membantah terjadi penghentian sementara layanan gadai emas. Mereka mengaku hanya membenahi, sementara layanan gadai emas masih berjalan seperti biasa. Klaim ini bertolak belakang dengan hasil penelusuran KONTAN ke konter bank syariah itu.

 

Imam Teguh Saptono, Direktur Kepatuhan BNI Syariah mengatakan, pihaknya hanya membatasi, bukan menghentikan gadai emas. Pembatasan merupakan upaya memenuhi titah Bank Indonesia (BI) dalam menata ulang bisnis ini. "Ada beberapa hal yang dibatasi, tapi tidak kami menghentikan," katanya, Minggu malam (1/1).

 

Pembatasan itu antara lain, bank hanya menerima gadai emas senilai maksimal Rp 100 juta. Jangka waktunya maksimal tiga bulan. Porsi gadai emas tidak lebih dari 20% dari total pembiayaan. Yang terakhir ini berbeda dengan surat BI bahwa portofolio gadai emas tidak boleh lebih dari 10% dari total pembiayaan

 

Nilai gadai emas BNI Syariah per Desember 2011 sekitar Rp 400 miliar – Rp 450 miliar atau sekitar 8,3% dari total pembiayaan senilai Rp 5,4 triliun. Jadi, masih di bawah ketentuan bank sentral.

 

Produk pembiayaan emas yang paling menuai sorotan BI adalah talangan emas. Skema produk ini, bank menalangi nasabah yang ingin membeli emas, tapi tidak mempunyai uang. Ini berbeda dengan skema gadai emas. Nasabah harus menyerahkan emas ke bank sebelum menerima dana. BNI Syariah mengaku tidak memiliki produk seperti itu.

Mengenai aksi spekulasi di gadai emas atau kebun emas, Imam mengaku tidak gampang melindungi bank dari praktik itu. Strategi bank, mewajibkan nasabah menebus emas yang pertama sebelum melakukan gadai kedua dan seterusnya, kurang efektif. "Nasabah bisa menggunakan banyak identitas, seperti adiknya, keponakan, dan seterusnya," katanya.

 

Imam membenarkan, Desember 2011 BI mengirimkan surat ke seluruh bank syariah, baik yang memiliki bisnis gadai emas ataupun tidak. Sayang, surat tersebut hanya bersifat imbauan, bukan berupa Peraturan Bank Indonesia (PBI) ataupun Surat Edaran (SE). "Secara resmi belum ada imbauan lebih lanjut, kapan aturan itu akan berlaku," tambah Imam.

 

Rizqullah, Direktur Utama BNI Syariah menjelaskan, BI tidak tegas mengatakan kapan aturan itu berlaku. Namun, pihaknya bakal menyesuaikan diri dengan isi surat imbauan mulai Januari 2012 ini. "Saat ini bisnis gadai emas kami tetap berjalan," ucap Rizqullah.

 

Tenaga pemasar di BNI Syariah menuturkan hal sebaliknya. Dia mengatakan, bank menyetop gadai emas sejak November 2011. "Saya belum tahu kapan buka lagi. Tunggu instruksi manajemen," katanya.

 

Layani pencarian emas

Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BRI Syariah, juga sudah menempuh kebijakan serupa. Langkah ini bukan cuma mematuhi anjuran BI, juga menghindarkan bank dari risiko terburuk bisnis ini. Bukan apa-apa, harga emas dalam tren menurun. Jika nasabah tidak menebus gadai emasnya, bank terancam kesulitan likuiditas.

 

Sejauh ini hanya BRI Syariah yang membenarkan. "Penghentian ini untuk nasabah baru. Kami sedang konsolidasi bisnis ini," kata Ari Purwandono, Direktur BRI Syariah.

 

Sementara direksi BSM hingga kini belum memberikan penjelasan. Tapi beberapa petugas konter BSM yang disambangi KONTAN membenarkan penghentian produk ini. "Silakan tinggalkan nomor telepon. Kalau layanan ini sudah buka kembali, saya akan menghubungi Anda," kata customer service kepada KONTAN, Senin (2/12). Dia bilang, layanan ini berhenti sejak November.

 

Dalam surat edaran ke kantor cabang, manajemen BSM menjelaskan, portofolio gadai emas sudah melampaui batas 10% dari total pembiayaan, sehingga harus dihentikan sementara. "Sekarang kami hanya melayani pencairan kontrak gadai emas dari nasabah lama," katanya.

 

Irmaya Medikani, Officer Gadai BSM, membenarkan telah memberhentikan layanan nasabah baru. Namun dia menolak menjelaskan lebih jauh. "Kalau kebijakan silakan hubungi direksi, saya hanya tahu level teknis," ujarnya.

 

Sumber : http://keuangan.kontan.co.id/v2/read/1325574360/86627/Penghentian-gadai-emas-simpang-siur-

Emas Batangan Antam Laku 8 Ton di 2011

61162_ilustrasi_emas_300_225

Jakarta - Sepanjang 2011, PT Aneka Tambang Tbk berhasil menjual 8 ton emas batangan. Angka itu naik hingga 27% dibandingkan penjualan emas batangan di tahun di 2010 yang sebanyak 6,3 ton.
Demikian disampaikan oleh Marketing Manajer Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Bambang Wijanarko kepada detikFinance, Selasa (3/12/2012).


"Harga emas Antam di 2011 sempat mencapai Rp 545 ribu/gram untuk pecahan 1 kg yang merupakan harga tertinggi sepanjang tahun, sebelum ditutup di harga Rp 495 ribu/gram atau hanya naik sekitar 19% dibanding harga pembukaan di awal 2011 sebesar Rp 414 ribu/gram," tutur Bambang.


Bambang mengatakan, menurut Precious Metal Analyist Antam Yuki Yuwono, harga emas dunia di 2012 diproyeksikan akan tetap naik terhadap dolar AS, sehingga masih sangat menarik untuk sarana lindung nilai bagi para investor.


"Level resistance (batas atas) terdekat adalah US$ 1.620/troy ounce, apabila angka ini bisa ditembus maka harga terus rally ke level berikutnya di US$ 1.700-1.800/troy ounce, bahkan kalau level psikologis di US$ 1.900-an/troy ounce bisa terlampaui, harga emas bisa kembali mencetak rekor di US$ 2.100-an/troy ounce," kata Bambang.


Namun demikian perlu diwaspadai level support di US$ 1.510/troy ounce, karena jika turun melewati angka tersebut bisa drop sampai ke US$ 1.430-an/troy ounce.
Sementara pada Senin (2/1/2012) kemarin, harga emas untuk 1 gram tercatat Rp 537.000, dengan harga buy back Rp 465.000 per gram.

 

Sumber : http://finance.detik.com/read/2012/01/03/070500/1805101/4/emas-batangan-antam-laku-8-ton-di-2011?f990101mainnews