Rabu, 21 Desember 2011

EMAS NAIK KE LEVEL TERTINGGI DALAM SEPEKAN

 

20uOvKZL60

 

SINGAPURA. Harga emas melaju ke level tertinggi dalam sepekan. Rilis data ekonomi AS dan Jerman yang melampaui prediksi, menyebabkan sentimen positif di pasar, sehingga investor mengurangi permintaan terhadap dollar sebagai mata uang safe haven.


Cash bullion (emas fisik) reli untuk hari kedua, dan naik sebesar 0,8% ke posisi US$ 1.628,30 per ons troy. Ini harga tertinggi sejak 14 Desember. Adapun, pada pukul 11.07 di Singapura, diperdagangkan di US$ 1.627,30 per ons troy. Sementara itu, kontrak emas untuk pengiriman Februari di Comex naik 0,7% ke level US$ 1.629,60 per ons troy.


Indeks kepercayaan bisnis Jerman pada Desember ini naik untuk bulan yang kedua. Sedangkan, data pembangunan rumah di AS pada November lalu naik ke level tertinggi lebih dari setahun.


Data positif ini menekan posisi dolar mendekati level terendah sepekan terhadap euro. Dolar juga melemah sebelum Bank Sentral Eropa hari ini mengumumkan hasil terkait pinjaman tiga tahun tahap pertama. Pinjaman ini bertujuan untuk menjamin bank-bank di wilayah Eropa memiliki akses pada pendanaan di tengah kondisi krisis utang.


"Pelemahan dolar AS mendorong permintaan emas. Pasar saham dan komoditas yang bergerak optimis mengikuti data ekonomi yang positif," kata Lachlan Shaw, analis Commonwealth Bank of Australia.

 

Sumber : http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1324442625/85787/Emas-maju-ke-level-tertinggi-dalam-sepekan-

Selasa, 20 Desember 2011

Harga emas masih tertekan akibat keperkasaan dollar AS

61162_ilustrasi_emas_300_225

 

NEW YORK. Pada transaksi tadi malam, kontrak harga emas mencatatkan penurunan. Pada pukul 13.59 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Febuari turun 0,1% menjadi US$ 1.596,70 per troy ounce di Comex, New York. Di sepanjang pekan lalu, harga kontrak emas turun 6,9%, yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak 23 September lalu. Kendati begitu, harga emas sudah naik 12% di sepanjang tahun ini.

Penurunan harga kontrak emas kemarin dipicu oleh penguatan dollar AS terhadap euro. Catatan saja, euro melemah 0,5% terhadap dollar tadi malam. Alhasil, pesona emas sebagai investasi alternatif pun memudar.


"Pergerakan positif dollar mempengaruhi harga emas. Akan butuh waktu bagi investor untuk kembali mempercayai emas sebagai lindung nilai dari krisis," jelas Scott Gardner, chief investment officer Verdmont Capital SA di Panama.


Hal senada juga diungkapkan oleh Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital di London. Dia bilang, harga emas tertekan seiring adanya aksi beli dollar. "Namun untuk jangka panjang, outlook harga emas masih tetap bagus," jelas Kryuchenkov.

 

 

Sumber:  http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1324337572/85609/Harga-emas-masih-tertekan-akibat-keperkasaan-dollar-AS-

Senin, 28 November 2011

HARGA EMAS NAIK LAGI

 
[Most Recent Quotes from www.kitco.com]
 
 


 
 
 
 
Harga emas hari ini di level $1.710 naik tipis dari harga penutupan kemarin. Emas kemarin bertengger di level $1.706 s.d $1.710. Kendati harga emas dunia tidak banyak kenaikan namun rupiah hari ini diperdagangkan naik 25 point. Kemarin Kurs pada klik BCA $1 = Rp. 9.300,- sedangkan hari ini bertengger pada $1 = Rp. 9.325,-
 
Pelemahan Rupiah akhir-akhir ini disebabkan karena BI menurunkan tingkat suku bunga, dan adanya pelemahan uang regional atas dolar Amerika.
 
Dengan adanya kenaikan dollar terhadap rupiah sebesar 25 poin menyebabkan harga pasar emas di Jakarta naik sebesar 3.000,- per gram. Harga emas kemarin diperdagangkan sebesar Rp. 500.000,- per gram sedangkan sekarang harga emas di Jakarta diperdagangkan sebesar Rp. 503.000,- per gram.
 
 

Pamor logam mulia mengkilap tergosok spekulasi yang beredar di pasar bahwa Italia sudah mendapatkan dana untuk mengatasi krisis utang. Surat kabar di Negeri Pizza, La Stampa, mengabarkan bahwa International Moneter Fund (IMF) telah menyiapkan dana talangan bagi Italia dengan nilai berkisar € 400 miliar-€ 600 miliar.

 

Kabar ini langsung menyulut kenaikan komoditas, utamanya logam mulia. Kendati IMF telah membantah berita La Stampa tersebut, banderol logam mulia tetap melanjutkan penguatan.

 

Jeremy Sianturi, analis Trijaya Pratama Futures, menilai, isu Italia ini dimanfaatkan pelaku pasar untuk menggerakkan harga logam mulia. Secara teknikal, emas dan perak telah mengalami koreksi sepanjang pekan lalu. "Kenaikan emas kemungkinan masih akan berlanjut," kata dia, kemarin (28/11).

 

Terlebih akhir pekan ini akan ada rilis data pengangguran non-pertanian Amerika Serikat (AS). Pasar memprediksi angkanya bakal di bawah ekspektasi analis. Jika ini terjadi, indeks dollar AS bakal terbenam dan harga emas akan terangkat. ***