Pamor logam mulia mengkilap tergosok spekulasi yang beredar di pasar bahwa Italia sudah mendapatkan dana untuk mengatasi krisis utang. Surat kabar di Negeri Pizza, La Stampa, mengabarkan bahwa International Moneter Fund (IMF) telah menyiapkan dana talangan bagi Italia dengan nilai berkisar € 400 miliar-€ 600 miliar.
Kabar ini langsung menyulut kenaikan komoditas, utamanya logam mulia. Kendati IMF telah membantah berita La Stampa tersebut, banderol logam mulia tetap melanjutkan penguatan.
Jeremy Sianturi, analis Trijaya Pratama Futures, menilai, isu Italia ini dimanfaatkan pelaku pasar untuk menggerakkan harga logam mulia. Secara teknikal, emas dan perak telah mengalami koreksi sepanjang pekan lalu. "Kenaikan emas kemungkinan masih akan berlanjut," kata dia, kemarin (28/11).
Terlebih akhir pekan ini akan ada rilis data pengangguran non-pertanian Amerika Serikat (AS). Pasar memprediksi angkanya bakal di bawah ekspektasi analis. Jika ini terjadi, indeks dollar AS bakal terbenam dan harga emas akan terangkat. ***